Mengenal Struktur Data Array

Mengenal Struktur Data Array

Array adalah salah satu struktur data paling mendasar dan penting dalam pemrograman. Mereka digunakan untuk menyimpan sekumpulan data dalam urutan tertentu dan memungkinkan akses cepat ke elemen-elemennya. Array banyak digunakan karena kemampuannya dalam menyimpan data secara efisien dan kemudahan penggunaannya.

Pengertian Array

Array adalah struktur data yang menyimpan sekumpulan elemen yang memiliki tipe data yang sama dalam urutan yang berurutan di memori, memungkinkan akses cepat ke setiap elemen menggunakan indeks. Indeks ini biasanya dimulai dari nol, sehingga elemen pertama berada pada indeks 0, elemen kedua pada indeks 1, dan seterusnya. Array sering digunakan karena efisiensi penyimpanan dan kemudahan aksesnya, meskipun ukurannya tetap dan operasi penyisipan serta penghapusan elemen bisa memerlukan pemindahan elemen-elemen lain, yang dapat memperlambat kinerja.

Tipe Array

Array memiliki beberapa tipe berdasarkan dimensi dan tujuan penggunaannya. Berikut adalah beberapa tipe array yang umum:

  1. Array Satu Dimensi (Single-Dimensional Array)
    Array satu dimensi adalah jenis array yang paling sederhana, terdiri dari satu baris elemen. Ini sering digunakan untuk menyimpan daftar nilai atau elemen linier.
    Contoh:
    # Array satu dimensi dalam Python
    nilai = [85, 90, 78, 92, 88]

  2. Array Multi Dimensi (Multidimensional Array)
    Array multidimensi adalah array yang memiliki lebih dari satu dimensi, seperti array dua dimensi atau tiga dimensi.

    - Array Dua Dimensi (Two-Dimensional Array):
    Ini adalah array yang elemen-elemennya juga merupakan array. Biasanya digunakan untuk mewakili matriks atau tabel data.
    Contoh:
    # Array dua dimensi dalam Python
    matriks = [
    [1, 2, 3],
    [4, 5, 6],
    [7, 8, 9]
    ]

    - Array Tiga Dimensi (Three-Dimensional Array)
    Ini adalah array yang elemen-elemennya adalah array dua dimensi, sering digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan representasi data dalam ruang tiga dimensi.
    Contoh:
    # Array tiga dimensi dalam Python
    kubus = [
    [
    [1, 2], [3, 4]
    ],
    [
    [5, 6], [7, 8]
    ]
    ]

  3. Array Dinamis (Dynamic Array)
    Array dinamis dapat berubah ukurannya selama runtime, memungkinkan penyisipan dan penghapusan elemen lebih fleksibel dibandingkan array statis. Dalam Python, list berfungsi sebagai array dinamis.
    Contoh:
    # List dalam Python, berfungsi sebagai array dinamis
    data = [10, 20, 30]
    data.append(40) # Menambah elemen baru

  4. Array Asosiatif (Associative Array)
    Array asosiatif, juga dikenal sebagai peta atau kamus (dictionary), menggunakan pasangan kunci-nilai untuk menyimpan data. Ini memungkinkan akses cepat ke nilai berdasarkan kunci.
    Contoh:
    # Dictionary dalam Python sebagai array asosiatif
    mahasiswa = {
    "Alice": 85,
    "Bob": 90,
    "Charlie": 78
    }

  5. Array Jagged (Jagged Array)
    Array jagged adalah array di mana setiap baris bisa memiliki panjang yang berbeda. Ini sering digunakan dalam bahasa seperti C# dan Java.
    Contoh:
    // Jagged array dalam Java
    int[][] jaggedArray = {
    new int[] {1, 2, 3},
    new int[] {4, 5},
    new int[] {6, 7, 8, 9}
    };

Operasi Dasar Array

Array mendukung berbagai operasi yang memungkinkan manipulasi data secara efisien. Berikut adalah beberapa operasi dasar yang umum dilakukan pada array:

  1. Traversal (Penelusuran)
    Traversal adalah proses mengunjungi setiap elemen dalam array untuk melakukan operasi tertentu seperti mencetak nilai elemen atau melakukan perhitungan.
    Contoh:
    nilai = [85, 90, 78, 92, 88]
    for n in nilai:
    print(n)

  2. Insertion (Penyisipan)
    Insertion adalah proses menambahkan elemen baru ke dalam array. Pada array dinamis, elemen baru bisa ditambahkan di akhir array atau pada posisi tertentu.
    Contoh (Python list):
    nilai = [85, 90, 78, 92, 88]
    nilai.append(95) # Menambahkan di akhir array
    nilai.insert(2, 80) # Menambahkan di posisi indeks 2

  3. Deletion (Penghapusan)
    Deletion adalah proses menghapus elemen dari array. Elemen dapat dihapus berdasarkan nilai atau indeks.
    Contoh (Python list):
    nilai = [85, 90, 78, 92, 88]
    nilai.remove(78) # Menghapus elemen dengan nilai 78
    del nilai[2] # Menghapus elemen di indeks 2

  4. Searching (Pencarian)
    Searching adalah proses mencari elemen tertentu dalam array. Pencarian bisa dilakukan dengan memeriksa setiap elemen satu per satu (linear search) atau menggunakan algoritma yang lebih efisien seperti binary search pada array yang sudah diurutkan.
    Contoh (Python):
    nilai = [85, 90, 78, 92, 88]
    if 92 in nilai:
    print("Elemen ditemukan!")
    else:
    print("Elemen tidak ditemukan!")

  5. Sorting (Pengurutan)
    Sorting adalah proses mengurutkan elemen-elemen dalam array dalam urutan tertentu, seperti urutan menaik (ascending) atau menurun (descending). Python menyediakan metode `sort()` untuk mengurutkan list.
    Contoh:
    nilai = [85, 90, 78, 92, 88]
    nilai.sort() # Mengurutkan dalam urutan menaik
    print(nilai) # Output: [78, 85, 88, 90, 92]

  6. Merging (Penggabungan)
    Merging adalah proses menggabungkan dua atau lebih array menjadi satu array. Penggabungan ini bisa dilakukan dengan berbagai cara tergantung pada bahasa pemrograman yang digunakan.
    Contoh (Python):
    array1 = [1, 2, 3]
    array2 = [4, 5, 6]
    array3 = array1 + array2
    print(array3) # Output: [1, 2, 3, 4, 5, 6]

  7. Resizing (Mengubah Ukuran)
    Pada array dinamis, ukuran array dapat diubah selama runtime, misalnya dengan menambah atau mengurangi kapasitasnya. Ini tidak langsung berlaku pada array statis.
    Contoh (Python list):
    nilai = [85, 90, 78]
    nilai.append(92) # Menambah elemen baru, otomatis mengubah ukuran array

  8. Slicing (Memotong Array)
    Slicing adalah proses mengambil sebagian dari array, yaitu subarray, berdasarkan rentang indeks tertentu.
    Contoh (Python):
    nilai = [85, 90, 78, 92, 88]
    subarray = nilai[1:4] # Mengambil elemen dari indeks 1 sampai 3
    print(subarray) # Output: [90, 78, 92]

Contoh Array

Misalkan kita ingin menyimpan nilai ujian dari lima siswa. Daripada membuat lima variabel terpisah, kita dapat menggunakan sebuah array:
nilai_ujian = [85, 90, 78, 92, 88]
Dalam contoh di atas, `nilai_ujian` adalah sebuah array yang menyimpan lima nilai ujian. Nilai pertama (85) berada di indeks 0, nilai kedua (90) berada di indeks 1, dan seterusnya.

Deklarasi dan Inisialisasi Array

Cara mendeklarasikan dan menginisialisasi array berbeda-beda tergantung pada bahasa pemrograman yang digunakan. Berikut adalah beberapa contoh dalam berbagai bahasa pemrograman:

Python
# Deklarasi dan inisialisasi array
nilai_ujian = [85, 90, 78, 92, 88]


Java
// Deklarasi array
int[] nilaiUjian;
// Inisialisasi array
nilaiUjian = new int[]{85, 90, 78, 92, 88};

C++
// Deklarasi dan inisialisasi array
int nilaiUjian[5] = {85, 90, 78, 92, 88};

Keunggulan dan Kelemahan Array

Array adalah struktur data dasar yang digunakan secara luas dalam pemrograman karena beberapa keunggulannya, namun juga memiliki beberapa kelemahan. Berikut adalah penjelasan mengenai keunggulan dan kelemahan array:

Keunggulan Array

  1. Akses Elemen Cepat
    Elemen dalam array dapat diakses secara langsung menggunakan indeks, yang memungkinkan operasi baca dan tulis dilakukan dengan sangat cepat. Ini adalah salah satu keunggulan utama array dibandingkan struktur data lain yang lebih kompleks.
    Contoh:
    nilai = [85, 90, 78, 92, 88]
    nilai_pertama = nilai[0] # Akses cepat ke elemen pertama

  2. Penyimpanan Efisien
    Array menyimpan elemen-elemennya dalam blok memori yang bersebelahan, yang membuatnya sangat efisien dalam penggunaan memori dan meningkatkan kinerja cache.

  3. Implementasi Sederhana
    Array mudah diimplementasikan dan digunakan dalam berbagai bahasa pemrograman. Mereka adalah salah satu struktur data pertama yang diajarkan dalam kursus pemrograman dasar.
    Contoh:
    nilai = [85, 90, 78, 92, 88]

  4. Struktur Dasar untuk Struktur Data Lain
    Array sering digunakan sebagai dasar untuk membangun struktur data yang lebih kompleks seperti tumpukan (stack), antrean (queue), dan hash table.
    Contoh:
    stack = []
    stack.append(10) # Push
    stack.pop() # Pop

  5. Kompatibilitas dengan Algoritma
    Banyak algoritma, terutama yang berhubungan dengan pengurutan (sorting) dan pencarian (searching), dirancang untuk bekerja dengan array. Contoh algoritma ini termasuk quicksort, mergesort, dan binary search.
    Contoh:
    nilai = [85, 90, 78, 92, 88]
    nilai.sort() # Mengurutkan array

Kelemahan Array

  1. Ukuran Tetap
    Ukuran array harus ditentukan saat deklarasi dan tidak dapat diubah selama runtime dalam array statis. Ini bisa menjadi keterbatasan jika ukuran data yang perlu disimpan tidak diketahui sebelumnya atau berubah-ubah.
    Contoh (C++):
    int arr[5]; // Ukuran tetap

  2. Penyisipan dan Penghapusan Lambat
    Menyisipkan atau menghapus elemen di tengah array dapat memerlukan pemindahan elemen-elemen lain untuk membuat ruang atau mengisi celah, yang bisa menjadi operasi yang lambat dan tidak efisien.
    Contoh (Python):
    nilai = [85, 90, 78, 92, 88]
    nilai.insert(2, 80) # Menyisipkan elemen baru, memerlukan pemindahan elemen lain.

  3. Tidak Ada Perlindungan Tipe
    Dalam beberapa bahasa pemrograman, array tidak memberikan perlindungan tipe yang kuat, yang berarti elemen dari tipe data yang berbeda dapat dimasukkan ke dalam array yang sama, menyebabkan potensi masalah runtime.
    Contoh (Python):
    data = [85, "90", 78, True] # Kombinasi tipe data yang berbeda

  4. Penggunaan Memori yang Tidak Efisien untuk Data yang Sparse
    Array tidak efisien dalam penggunaan memori ketika digunakan untuk menyimpan data yang sparse (data dengan banyak nilai nol atau kosong) karena mereka mengalokasikan memori untuk setiap elemen, terlepas dari apakah elemen tersebut digunakan atau tidak.
    Contoh:
    sparse_array = [0] * 1000 # Mengalokasikan memori untuk 1000 elemen meskipun banyak yang kosong

  5. Keterbatasan dalam Multi-Dimensional Array
    Multi-dimensional array (seperti array dua dimensi atau lebih) bisa sulit dikelola dan digunakan, terutama saat jumlah dimensi meningkat, yang membuat kode menjadi lebih kompleks dan sulit dibaca.
    Contoh:
    matriks = [
    [1, 2, 3],
    [4, 5, 6],
    [7, 8, 9]
    ]

SolusiTech merupakan layanan terbaik untuk Pembuatan Website Murah dan Profesional, yang menawarkan beragam fitur unggulan. Anda dapat Buka Sekarang layanan ini dan menikmati kemudahan dalam pembuatan website, mulai dari desain SEO-friendly hingga kemudahan dalam pengelolaan. SolusiTech juga mendukung Janji Temu Online sehingga Anda dapat dengan cepat memulai proyek Anda, bahkan dari Dalam Jarak jauh.

Dengan layanan yang memiliki Rating Tertinggi, Solusi Tech telah dipercaya untuk membantu bisnis dalam meningkatkan visibilitas online melalui berbagai fitur seperti domain gratis, hosting setahun, serta pembaruan konten secara berkala. Layanan ini juga menyediakan berbagai pilihan untuk website bisnis, personal, hingga portal berita, sehingga relevan untuk semua kebutuhan digital Anda​

Butuh Bantuan?

Wujudkan Website Terbaik Untuk Bisnis Anda Dengan Layanan SolusiTech! Hubungi Kami Sekarang dan Dapatkan Berbagai Penawaran, Promo Menarik.

SolusiTech